TUGAS MANDIRI
Perancangan situs Web Untuk
Perdaganan Elektronik
Mata Kuliah: E-Commerce
Nama Mahasiswa : FIRMAN SUBEKI
NIM : 100110013
Kode Kelas :
111-IS008-M1
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2012
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan
kepada Allah SWT Tuhan YME, karena atas petunjuk-Nya akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah
ini dibuat oleh penulis guna memenuhi tugas matakuliah “ E-Commerce” . Adapun isi
dari makalah ini, hal yang berkaitan dengan Pemasaran
Elektronik Berbasis Web
Penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah ini. Selain itu penulis memohon maaf apabila masih
terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini dan penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun bagi penulis.
Batam, Juni 2012
Penulis
Daftar Isi
Kata pengantar.................................................................................................... 1
Daftar Isi............................................................................................................. 2
BAB I
Pendahuluan........................................................................................................ 3
1.1 Identifikasi Masalah...................................................................................... 6
1.2 Ruang Lingkup.............................................................................................. 6
1.3 Tujuan
dan Manfaat..................................................................................... 6
1.4 Internet.......................................................................................................... 7
1.5 Electronic Commerce.................................................................................... 8
BAB II
Penggunaan Internet
Dalam Bisnis...................................................................... 9
2.1 Pemasaran Interaktif................................................................................... 10
2.2 Keuntungan Berbisnis Lewat Internet........................................................ 11
2.3 Keuntungan yang Diperoleh Konsumen Dari Internet............................... 14
2.4 Electronic Commerce.................................................................................. 15
2.5 Pembayaaran Electronik Dan Keamanannya.............................................. 22
BAB III
Kesimpulan........................................................................................................ 24
Daftar Pustaka................................................................................................... 26
BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan di bidang teknologi,
komputer, dan telekomunikasi mendukung perkembangan teknologi internet. Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi
mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi apapun, untuk menunjang
aktivitas bisnisnya, bahkan sekarang cenderung dapat diperoleh berbagai macam
informasi, sehingga informasi harus disaring untuk mendapatkan informasi yang
tepat dan relevan. Hal tersebut mengubah abad informasi menjadi abad internet.
Penggunaan internet dalam bisnis berubah dari fungsi sebagai alat untuk
pertukaran informasi secara elektronik menjadi alat untuk aplikasi strategi
bisnis, seperti: pemasaran, penjualan, dan pelayanan pelanggan. Pemasaran di Internet
cenderung menembus berbagai rintangan, batas bangsa, dan tanpa aturan-aturan
yang baku. Sedangkan pemasaran konvensional, barang mengalir dalam
partai-partai besar, melalui pelabuhan laut, pakai kontainer, distributor,
lembaga penjamin, importir, dan lembaga bank. Pemasaran konvensional lebih
banyak yang terlibat dibandingkan pemasaran lewat internet. Pemasaran di
internet sama dengan direct marketing, dimana konsumen
berhubungan langsung dengan penjual, walaupun penjualnya berada di luar negeri.
“Pengguna internet di seluruh dunia berkisar 200 juta, 67 juta
diantaranya berada di Amerika Serikat, internet di Indonesia berlipat
dua kali setiap 100 hari” (Rhenald, 2000).
Dari referensi tersebut
penggunaan internet untuk aplikasi strategi bisnis di Indonesia
peluangnya cukup besar, tapi banyak orang tidak menyadari, karena pemain bisnis
di Indonesia masih banyak kalangan tua. Menurut Rhenald "Pasar internet adalah pasar orang muda, bukan
orang tua." Dugaan Rhenald berdasarkan amatan saja "Pengguna internet
di Indonesia sekitar 70% berusia 20-an, sekitar 25% usia 30-42-an, sisanya
usia di atas itu. Sedangkan pemain-pemain utama bisnis berusia 45-an ke atas.
Mereka adalah generasi yang terlambat bersentuhan dengan internet, bahkan
dengan komputerpun mereka terlambat" (Rhenald: 1999:23). Untuk memperkuat
amatan Rhenald dapat dilihat pada Gambar 1, 91% pengguna internet berpendidikan
SLA ke atas dengan persentase pengguna SLA yang terbanyak, yaitu: 46%. Tempat
pengakses internet di Indonesia kebanyakan dari kantor(52%),
warnet(26%), sekolah/kampus(19%), dan persentase lainnya dapat dilihat pada
Gambar 2. Internet di Indonesia lebih banyak dipakai untuk fasilitas e-mail,
yaitu sebanyak: 42%, persentase aktivitas di internet lainnya dapat
dilihat pada Gambar 3. Penggunaan internet di Indonesia digunakan untuk
keperluan bisnis sebesar: 43%, sedangkan keperluan pribadi sebanyak: 32%
(Nielsen, 1999). Penggunaan internet di Indonesia untuk keperluan bisnis
sebesar 43%, menunjukkan beberapa perusahaan telah menerapkan internet untuk
berbisnis, yang dikenal dengan E-Business atau ECommerce.
Jumlah pengakses internet di
Indonesia baru mencapai 320,363 orang (IDC), atau baru sekitar 3% penduduk
Indonesia (Nielsen, 1999). Persentase pertumbuhan pengakses internet negara
asia-pasific lainnya dapat dilihat pada Gambar 4. Persentase ini relatif kecil
sekali dibandingkan dengan negara asia-pasific yang lain. Padahal negara
asia-pasific harus sudah memasuki pasar bebas pada tahun 2003. Dari
peluang-peluang tersebut di atas ada baiknya, pelaku bisnis Indonesia
mengantisipasi dari sekarang, meskipun faktor keamanan berbisnis lewat internet
masih diragukan.
1.1 Identifikasi Masalah
Sejauh ini di Indonesia, penggunaan
internet untuk menunjang aktivitas bisnis dan strategi bisnis masih terbilang
cukup minim, internet lebih sering digunakan untuk alat pertukaran informasi.
Masalah yang dihadapi dalam hal ini adalah pemain bisnis utama di Indonesia
dimana sebagian besar adalah kalangan tua, mereka dirasa masih kurang memahami
secara mendalam mengenai internet bahkan komputer.
Dari observasi yang dilakukan secara
sederhana, ternyata penggunaan internet dalam bisnis sangat menguntungkan bagi
perusahaan, karena mereka dapat bertransaksi menembus batas ruang dan waktu,
menekan biaya-biaya yang biasanya dikenakan pada perusahaan, seperti: biaya
sewa gedung, biaya operasional gedung, dan lain-lain yang berhubungan dengan
bentuk fisik, juga mereka dapat berinteraksi secara langsung antara pembeli dan
penjual.
1.2 Ruang Lingkup
Adapun batasan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.
Pembahasan
difokuskan pada penjelasan keuntungan internet dalam bisnis
2.
Penjelasan
dilanjutkan pada bagaimana prosedur yang baik dan benar dalam menjalankan
bisnis menggunakan internet
3.
Mendeskripsikan
kondisi dan arsitektur teknologi e-commerce
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah:
1. Memahami keuntungan internet dalam bisnis
2.
Mengetahui
secara mendalam prosedur yang baik
dan benar dalam menjalankan bisnis menggunakan internet.
Manfaat
dari penulisan jurnal ini adalah:
1. Indonesia dapat bersaing dengan
negara-negara lain dalam pasar bebas melalui e-commerce
2. Pelaku bisnis Indonesia dapat menyusun
strategi bisnis yang lebih beragam melalui kegunaan internet dalam bisnis.
1.4 Internet
Internet adalah rangkaian hubungan jaringan komputer yang dapat diakses secara umum
di seluruh dunia, yang mengirimkan data dalam bentuk paket data berdasarkan
standar Internet Protocol (IP). Lebih dalam lagi, internet adalah kumpulan
jaringan dari jaringan-jaringan komputer dunia yang terdiri dari jutaan
unit-unti kecil, sperti jaringan pendidikan, jaringan bisnis, jaringan
pemerintahan, dan lain-lain, yang secara bersama menyediakan layanan informasi
seperti e-mail, online chat, transfer file, dan saling keterhubungan (linked)
antara satu halaman web dengan sumber halaman web yang lainnya.
Dari definisi di
atas, dapat disimpulkan bahwa layanan utama internet sebagai media untuk:
- Menyebarkan dan memperoleh informasi, umumnya disajikan dalam bentuk website, informasi dapat berupa teks, grafik, suara, video atau dalam bentuk file yang dapat didownload
- Berkomunikasi, baik melalui media chatting berbasis teks (IRC), grafik (Yahoo Messenger), maupun berkomunikasi suara (Skype), layaknya menggunakan telepon kabel.
- Berkirim surat (email)
- Bertukar data, salah satunya dengan menggunakan aplikasi FTP, website, maupun koneksi peer to peer.
- Remote Login, mampu mengeksekusi komputer dari jauh (telnet)
1.5 Electronic Commerce
Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa
Inggris: Electronic
commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan
transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen
inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi
informasi melihat
kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi
komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain
management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online
marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing),
pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian
dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar
perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan
nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga
memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer
yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk
e-dagang ini.
Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi
yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan
bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan
meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah
bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis
mengejar keuntungan seperti ini.
BAB II
PENGGUNAAN INTERNET DALAM BISNIS
Penggunaan internet dalam
bisnis mengalami perkembangan, dari pertukaran informasi secara elektronik ke
aplikasi strategi bisnis, seperti: pemasaran, penjualan, dan pelayanan
pelanggan. Tabel 1 menunjukkan sepuluh perusahaan rangking tertinggi di Amerika
Serikat yang telah menerapkan internet untuk strategi bisnis. Internet
mendukung komunikasi dan kerja sama global antara pegawai, konsumen,
penjual, dan rekan bisnis yang lain. Internet memungkinkan orang dari organisasi
atau lokasi yang berbeda bekerja sama sebagai satu tim virtual untuk mengembangkan,
memproduksi, memasarkan, dan memelihara produk atau pelayanan. Dengan internet
memungkinkan aplikasi Electronic Commerce (EC) dapat digunakan pada
jaringan global, dan biasanya dilengkapi dengan aplikasi pemrosesan pesanan
secara On-line, Electronic Data Interchange (EDI) untuk mengirim
dokumen bisnis, dan keamanan sistem pembayaran Electronic Funds
Transfer (EFT).
Akibat internet,
pemasaran terhadap perusahaan, produk, dan pelayanan menjadi proses yang
interaktif saat ini. Situs Web perusahaan bukan hanya sekedar menyajikan
katalog produk dan media promosi, melainkan digunakan untuk berdialog, berdiskusi,
dan berkonsultasi dengan konsumen secara On-line, bulletin boards,
kuesioner elektronik, mailing lists, dan pengiriman surat elektronik. Sehingga konsumen dapat dilibatkan secara
langsung dalam perancangan, pengembangan, pemasaran, dan penjualan produk.
Tabel 1
Sepuluh Aplikasi Tertinggi yang Menggunakan Internet
dalam Bisnis
2.1
PEMASARAN INTERAKTIF
Tujuan dari pemasaran
interaktif adalah untuk memikat dan memelihara konsumen yang akan menjadi rekan
bisnis dalam penciptaan, pembelian, dan pengembangan produk dan layanan.
Konsumen tidak hanya sebagai peserta pasif yang menerima iklan sebelum membeli,
melainkan konsumen diharapkan proaktif dan interaktif dalam pemasaran. Proses
pemasaran interaktif meliputi 2 metode: Push dan Pull Marketing. Maksudnya
adalah bahan pemasaran disajikan pada layar komputer konsumen menggunakan
teknologi Push dan Pull Marketing. Pull Marketing menyerahkan
sepenuhnya kepada konsumen yang membutuhkan informasi, baik melalui internet
atau Web menggunakan Web browser; untuk mencari, membaca atau download
informasi dari situs Web perusahaan. Sedangkan Push Marketing lebih
menggantungkan pada Software Web Broadcasters atau Net Broadcasters,
seperti: PointCast, BackWeb, dan Castanet. Software tersebut
secara otomatis mengirim macam-macam informasi yang dipilih oleh konsumen dari Web
sumber ke komputer konsumen, bisa ditampilkan berupa Barner atau Screen
Server pada komputer konsumen.
Informasi Push Marketing biasanya
berupa harga dolar, emas, atau saham. Silicon Graphics (www.sgi.com) adalah
perusahaan yang membuat workstation dan minisupercomputer dengan
teknologi handal. Komputer produk SGI digunakan untuk membuat photorealistic
images, misal: film Hollywood dan video game. SGI telah menerapkan
pemasaran interaktif sebagai komponen pedoman strategi untuk memenangkan
kompetisi. Staff pemasaran, teknisi, konsumen support SGI dilibatkan dalam
diskusi dan newsgroups internet. Sehingga pada saat ada konsumen yang menulis
E-mail untuk bertanya atau mengomentari produk SGI, staff teknisi dan konsumen
support dapat berdialog langsung dengan konsumen, bukan hanya sekedar menjawab
pertanyaan saja, melainkan konsumen dapat juga dilibatkan dalam pengembangan
produk.
2.2
KEUNTUNGAN BERBISNIS LEWAT INTERNET
“The internet provides a synthesis of computing and
communication capabilities that adds value to every part of the business cycle”
(Cronin,1995). Keuntungan yang diperoleh dari berbisnis lewat internet
dapat dilihat pada Gambar 5, merupakan kesimpulan yang diperoleh
bisnis lewat internet dari 100 perusahaan pengguna internet peringkat
tertinggi. Dari Gambar 5 juga dapat dilihat persentase tertinggi adalah penghematan
biaya (35%), karena aplikasi yang diterapkan pada teknologi internet lebih
murah untuk dikembangkan, dioperasikan, dan dirawat, jika dibandingkan dengan
sistem tradisional. Contoh: American Airlines menghemat biaya konsumen
support, setelah pembuatan situs Web dibandingkan biaya telepon
(Gow, 1997).
Tujuan perusahaan membangun situs komersial pada World
Wide Web adalah:
a. Menarik konsumen baru melalui pemasaran dan
periklanan Web.
b. Memperbaiki pelayanan konsumen yang sudah ada
melalui fungsi pelayanan dan dukungan Web konsumen.
c. Mengembangkan saluran pemasaran dan distribusi
berdasarkan Web yang baru
untuk produk yang sudah ada.
d. Mengembangkan informasi baru dari produk yang
dapat diakses lewat Web.
Aplikasi berdasarkan internet dapat memberi
keunggulan strategi bisnis untuk
memenangkan kompetisi dalam:
a. Global Dissemination. Karena
sekarang negara-negara sudah tersambung dengan internet, komunikasi
global dalam bisnis menjadi benar-benar hidup. E-mail, electronic
mailing list, situs World Wide Web, dan pelayanan internet lainnya,
mengakibatkan penyebaran informasi sekala internasional menjadi lebih cepat, murah
dan mudah. Hal ini memberi keuntungan strategi bisnis dalam meningkatkan
penghematan dan efisiensi komunikasi global, dan mampu untuk menjangkau,
menjual, serta pengembangan pelayanan pasar konsumen internasional.
b. Interaction. Komunikasi
interaktif adalah kemampuan internet yang lain, seperti: forum diskusi
dan chat groups; Formulir interaktif untuk pesanan, feedback, dan
dukungan teknis; E-mail untuk menjawab permintaan dan komentar secara on-line.
Feedback yang cepat dan efisien kepada konsumen dan tanggapan dari
konsumen support specialists memberi beberapa kesempatan untuk
menunjukkan perhatian perusahaan pada konsumennya. Sehingga teknologi internet
membantu bisnis membangun peranan dan loyalitas konsumen.
c. Customization. Kemampuan untuk
mengotomatisasi penyediaan informasi dan pelayanan sesuai kebutuhan
masing-masing konsumen, merupakan kemampuan strategi bisnis internet.
Informasi dapat diakses dan disebarkan dari server jaringan, tergantung
pada kebutuhan pemakainya. Sebagai contoh: mengisi formulir pendaftaran untuk
pengaksesan yang cepat dalam memilih tingkat situs Web. Efisiensi, biaya
murah, dan sasaran pemasaran interaktif kepada masing-masing konsumen adalah
kunci keunggulan bisnis dengan teknologi internet.
d. Collaboration. Internet mungkin
memudahkan dan mengefisienkan akses data, hardware dan software yang
ada pada jaringan secara bersama. Sebagai contoh: informasi pada situs Web dapat
diperoleh dengan mudah menggunakan Web browsers. Groupware
tools yang lain membantu koordinasi proyek dan mengurus informasi yang
disimpan pada server situs Web cross-link. Hal ini dapat meningkatkan kerja sama diantara
tim, workgroups, dan rekan bisnis, sehingga dapat melengkapi peran
strategi bisnis perusahaan.
e. Electronic Commerce. Internet menjadi
platform teknologi EC. Internet menghubungkan perusahaan dengan
konsumen dan penjualnya, sehingga memungkinkan perusahaan pengguna internet
dapat memasarkan, membeli, menjual, serta mendukung produk dan
pelayanan secara elektronik. Beberapa keuntungan berbisnis lewat internet
terletak pada aplikasi EC. EC memungkinkan untuk membuka pasar
dan/atau membuat produk dan pelayanan baru.
f. Integration. Perusahaan yang
bekerja menggunakan internet mengintegrasikan aktivitas di luar dengan
proses bisnis di dalam perusahaan secara online. Sebagai contoh: situs Web
perusahaan tersambung dengan database operasional yang tersimpan pada Server
Web Intranet, sehingga pengunjung situs Web perusahaan tersebut dalam
memperoleh informasi lebih detil, up-to-date, dan dapat digunakan untuk
mendukung aplikasi EC. Sehingga keuntungan perusahaan dari teknologi internet
timbul dari efisiensi dan inovasi proses di dalam dan luar perusahaan.
2.3
KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH KONSUMEN DARI INTERNET
“The driving force behind world economic growth has
changed from manufacturing volume to improving konsumen value. As a result, the
key success factor for many firms is maximizing konsumen value” (Cronin,
1995). Untuk beberapa perusahaan, keuntungan yang diperoleh dari internet
ditimbulkan dari kemampuan menjaga loyalitas konsumen,
mengantisipasi kebutuhan konsumen mendatang, menanggapi kepedulian
konsumen, dan memperbaiki pelayanan konsumen. Dari sudut pandang
konsumen, perusahaan secara konsisten dapat memberikan yang terbaik, dengan
menjaga kebutuhan masing-masing konsumen, mempertahankan kecenderungan
pasar, menyediakan informasi yang ada hubungannya secara menarik, sewaktu-waktu,
dimana saja dalam beberapa media, dan menyediakan pelayanan sesuai
dengan kebutuhan konsumen.
Hal tersebut di atas menunjukkan alasan kenapa begitu
banyak perusahaan berinvestasi pada teknologi informasi cukup tinggi dan
sistem komplek yang saling tersambung dengan jaringan komputer,
mengingat perusahaan sedang mencari konsumennya lewat internet. Karena kebutuhan konsumen berkembang
sangat cepat, perusahaan berharap dapat berkomunikasi dengan konsumennya
lewat internet. Sehingga internet menjadi strategi dan
memberi kesempatan kepada perusahaan besar dan kecil untuk menawarkan
secara cepat dengan biaya murah, menanggapi produk dan pelayanan dengan
kualitas tinggi sesuai dengan kebutuhan konsumen. Internet membuat channel
baru untuk komunikasi interaktif antara kosumen, penjual, dan rekan
bisnis lainnya. Hal ini
memungkinkan perusahaan berinteraksi dan bekerja sama secara terus
menerus dalam pengembangan produk, pemasaran, pengiriman, pelayanan, dan
dukungan teknik.
2.4 ELECTRONIC COMMERCE
“The internet is redefining the model for EC to one
that supports the complete seller-to-buyer relationship. This model includes
promoting and communicating company and product information to a global user
base, accepting orders and payment for gods and services Online, delivering software
and information products Online, providing ongoing konsumen support, and
engaging in Online collaboration for new product development” (Cronin, 1996).
Pada abad internet, EC bukan hanya sekedar
digunakan untuk membeli dan menjual produk secara Online. EC mengubah
proses pengembangan, pemasaran interaktif, penjualan, pemesanan, pengiriman,
pelayanan, dan pembayaran produk dan jasa yang dibeli lewat internet secara
on-line, juga komunikasi global konsumen secara virtual,
menunjang jaringan rekan bisnis sedunia. Sistem EC bertumpu pada resources internet dan jaringan
komputer lain untuk menunjang setiap langkah dalam proses tersebut di atas.
Teknologi informasi,
telekomunikasi, dan internet adalah teknologi yang dibutuhkan oleh EC. Tabel 2 adalah garis bersar arsitektur teknologi pelayanan EC. Pada
kerangka ini aplikasi EC meliputi 6 lapisan pelayanan teknologi informasi: application
service, brokerage dan manajemen data, interface services, secure
messaging, middleware services, dan network infrastructure.
Arsitek tersebut untuk menekankan
lingkup pelayanan yang harus disediakan dalam mendukung sistem EC perusahaan.
Menerapkan pelayanan EC sebelumnya sulit sekali, dengan adanya internet dan
World Wide Web kesulitan tersebut dapat diatasi.
1. Business-to-Consumer Commerce
Pada aplikasi EC bentuk ini,
perusahaan harus mengembangkan pasar elektronik yang menarik untuk memikat,
menjual produk dan melayani pelanggan. Sebagai contoh, perusahaan mungkin
menawarkan situs Web multimedia untuk melengkapi storefronts dan shopping
malls virtual, pemrosesan order secara interaktif, dan keamanan sistem
pembayaran elektronik. “Technology is transforming
consumer choices, which in turn transform the dynamics of the
marketplace and organization themselves. Technology embodies adaptability,
programmability, flexibility, and other qualities so essential for customization.
Together they have created the promise of any thing, any way, any time”
(Kalakota, 1996). EC antara
penjual dan konsumen pada internet dipengaruhi cepat oleh teknologi
informasi, perilaku konsumen, proses bisnis, dan pasar.
Gambar 6 menjelaskan hubungan antara teknologi EC,
perilaku dan pilihan konsumen, dan proses bisnis dan persaingan pasar. Sehingga
model perekonomian internet terbuka lebar dan bergerak cepat dari
perubahan teknologi internet merupakan dasar penunjang untuk
mengembangkan aplikasi EC antara perusahaan dan konsumen. Penjualan eceran pada World Wide Web adalah contoh klasik
dari aplikasi EC bentuk ini.
Menurut Alison dan Richard
Ashton (1999:6), konsultan teknologi informasi Amerika Serikat, ada dua
strategi yang harus diperhatikan dalam Business-to-Consumer Commerce. “Pertama,
strategi yang berkaitan dengan penarikan minat konsumen. Kedua, strategi yang
berkaitan dengan penjagaan loyalitas konsumen. Sedangkan tip-tip agar Business-to-Consumer
Commerce sukses adalah jagalah kesederhanaan, berikan nilai tambah,
mudahkan cara pembelian, tunjukkan sertifikasi keamanan, menjaga privasi
pelanggan, berikan harga terendah, mudahkan akses, beri nomor bebas pulsa,
usahakan tepat waktu, berilah jawaban secepatnya, gunakan penjawab otomatis,
lakukan konfirmasi, berikan pengiriman terendah, dan sertakan garansi
kepuasan.”
a. Jagalah kesederhanaan. Situs yang
didesain harus sederhana, lebih baik menyajikan informasi produk ketimbang
memuat gambar-gambar yang tidak penting, apalagi menampilkan banyak animasi
serta program multimedia. Karena tidak semua pemakai internet memiliki
browser dan jaringan internet yang sempurna. Animasi dan efek multimedia
yang disertakan dalam situs akan sia-sia, jika pengunjung situs tidak
memiliki program plug-ins atau akses internet yang lambat, bahkan
kemungkinan besar pengunjung internet meninggalkan situs tersebut.
b. Berikan nilai tambah. Menyediakan
katalog produk serta deskripsi sedetildetilnya, karena pengunjung sangat
menyukai situs yang menyajikan informasi mendalam tentang produk yang dijual.
Informasi produk barang di situs dapat dilengkapi dengan foto-foto sederhana
yang tidak menggangu kinerja browser dan jaringan internet pengunjung
situs.
c. Mudahkan cara pembelian.
Jangan biarkan pengunjung mendatangi situs tanpa membeli satupun barang yang
ditawarkan. Pengunjung situs umumnya akan cepat pergi meninggalkan situs suatu
toko begitu pengunjung merasa kesulitan untuk melakukan deal pembelian.
Dengan mudahnya seseorang berpindah dari satu situs toko ke situs toko lain di internet,
maka harus diberi cara termudah bagi pengunjung situs dalam melakukan
transaksi. Contoh: Amazon.com menawarkan cara pembelian berdasarkan kebiasaan
pelanggannya melakukan browsing situs. Shopping cart selalu
ditampilkan dalam setiap halaman produk, sehingga memudahkan pengunjung untuk
melakukan transaksi pembelian.
d. Tunjukkan sertifikasi keamanan. Faktor
utama keberhasilan penjualan lewat internet adalah kepercayaan. Baik
kepercayaan dalam hal pelayanan (misalnya pengiriman barang yang tepat waktu)
maupun keamanan. Faktor terakhir yang sangat penting karena orang tidak akan
mudah mengeluarkan uangnya begitu saja tanpa percaya bahwa uang yang dikirim
lewat internet aman dari gangguan hacker. Salah satu lembaga yang memberikan sertifikat keamanan bagi situs EC
adalah VeriSign, berpusat di Mountain
View, California. Bagi
pemilik situs yang mendapatkan sertifikasi dari lembaga ini, harus menampakkan
pada situs Web-nya agar konsumen dapat melihatnya dengan jelas.
e. Jaga privasi pelanggan. Informasi yang
diberikan konsumen menjadi tanggung jawab dan rahasia pemilik situs. Pemilik
situs tidak berhak atau bahkan bisa dituntut jika menyebarkan informasi
konsumennya. Ada beberapa konsumen yang tidak suka memberikan informasi
pribadinya di internet, sekalipun nama dan alamat. Karena itu, pemilik situs harus memiliki kebijakan
mengenai hal ini. Salah satu cara dengan memberikan pengumuman kepada konsumen
bahwa informasi yang diberikan akan disimpan baik-baik dan menjadi tanggung
jawab pemilik situs.
f. Berikan harga terendah. Banyak orang
membeli barang lewat internet bukan karena faktor keamanan, tetapi
karena harga yang ditawarkan lebih murah dari harga rata-rata yang ditawarkan
toko tradisional. Sebetulnya inilah kelebihan toko di internet. Barang
yang dijual seharusnya lebih murah dari harga di toko-toko tradisional.
Soalnya, pemilik toko bisa mengurangi harga sewa tempat yang umumnya dimasukkan
dalam harga barang oleh toko-toko tradisional.
g. Mudahkan akses. Kendati semua komunikasi
dan transaksi bisa dilakukan lewat internet, jangan kesampingkan media off-line.
Konsumen menyukai situs yang memasang jelas-jelas nomor telepon, faks, serta
alamatnya. Biar bagaimanapun tidak semua orang merasa nyaman berbelanja lewat internet,
untuk itu harus diberi pilihan transaksi lewat cara-cara tradisional.
h. Beri nomor bebas pulsa. Tak semua calon pembeli mempercayai internet.
Banyak dari pengguna internet, kendati mereka melakukan surfing berjam-jam
setiap hari, belum merasa nyaman melakukan transaksi lewat web. Untuk
orangorang seperti ini, perlu diberikan nomor telepon bebas pulsa. Karena bagi
mereka, berbicara secara langsung lewat telepon terasa lebih nyaman ketimbang
berhadapan dengan halaman-halaman web.
i. Usahakan tepat waktu. Ketika dijanjikan barang akan terkirim
dalam waktu 24 jam, usahakan untuk ditepati. Kalau tidak bisa, jangan berikan janji itu. Sebab menurut
penelitian Paul Bates, Wakil Presiden Information Products Group, “hanya 22%
pembeli yang bersedia kembali membeli lagi setelah mereka dikecewakan oleh keterlambatan
pengiriman”. Sementara menurut Bates “52% pembeli mengaku akan kembali lagi,
jika barang yang mereka pesan diantar tepat waktu.”
j. Selalu Kontrol Infrastruktur.
Infrastruktur tidak boleh disepelekan karena semua pelayanan dan sistem
pengamanan yang baik akan sia-sia jika server tempat meletakkan situs web anda
tidak bisa menampung lalu-lintas pengguna yang terus meningkat. Hardware dan software ini sama
pentingnya dengan gedung atau showroom bagi toko-toko tradisional.
k. Berilah jawaban secepatnya. Jangan biarkan pelanggan
menunggu jawaban, karena kecepatan respon menunjukkan mutu pelayanan yang
diberikan. Menurut penelitian
Jupiter Communication “lebih dari 40% situs-situs terkenal memberikan respon
lambat kepada pengunjung yang menyurati. Padahal, lebih dari 5 hari saja
email tidak dijawab, orang akan malas mengirim lagi.”
l. Gunakan penjawab otomatis. Situs-situs besar di internet umumnya
sudah melakukan hal ini. Webmaster bisa dimintai untuk membuatkan mesin
penjawab email secara otomatis. Penjawab otomatis memiliki dua
keuntungan sekaligus. Pertama tidak perlu mempekerjakan banyak orang untuk
menjawab satu persatu pesanan konsumen. Kedua konsumen merasa puas karena
dilayani secara cepat. Tapi usahakan redaksi surat jawaban yang dikirimkan
terlihat personal dan memenuhi tuntutan si pengirim.
m. Lakukan konfirmasi. Sebelum mengirimkan
barang yang telah disepakati, lakukan konfirmasi, baik lewat e-mail maupun
telepon. Tidak sedikit pelanggan yang merasa puas dan nyaman, jika transaksi
lewat internet diiringi dengan konfirmasi sebelum pengiriman barang.
n. Berikan pengiriman termurah. Persoalan
serius yang dialamai transaksi lewat internet adalah masalah pengiriman.
Karena konsumen selalu membandingkan harga barang yang ditawarkan di internet
dengan barang yang sama di toko dekat rumah konsumen. Jika harga barang
ditambah ongkos kirim sama dengan harga barang di toko dekat rumah konsumen,
konsumen akan melupakan tawaran di internet.
o. Sertakan garansi kepuasan. Hal terakhir
yang perlu diperhatikan adalah garansi kepuasan. Layanan belum lengkap, jika
tidak memberikan jaminan kepuasan kepada konsumen. Misalnya: dengan mengatakan
kepada konsumen jika barang yang diterima dalam keadaan rusak, perusahaan
bersedia mengganti atau biaya pengiriman perusahaan yang menanggung atau
dibebaskan dari pajak pembelian.
2. Business-to-Business Commerce
“Because of the radical changes brought about by the
internet, centuries-old basic business processes such as buying and selling are
going to change dramatically. Both buyers and sellers will be demanding more
information and better information, and will demand it faster than ever. This
transformation-a true paradigm shift-will forever alter the way society
operates” (Kastner, 1997).
Business-to-Business Commerce adalah situs perdagangan partai. Contoh: perusahaan penjaul produk ke perusahaan
lain. Hubungan jaringan
bisnis dengan perusahaan lain diperlukan untuk menjalin dan menjual produk
disebut supply chain. Sistem EC ini mirip dengan Electronic Data Interchange (EDI), dan
proses manajemen perusahaan mirip dengan rantai manajemen perusahaan. Sebelum
adanya internet EDI disambungkan secara point-to-point, maksudnya
komputer antara perusahaan tersambung dengan SLJJ, sehingga biaya komunikasinya
lebih mahal, jika dibandingkan dengan komunikasi lewat internet.
Supply Chain Management (SCM) adalah konsep manajemen yang mengintegrasikan
manajemen dengan proses rantai persediaan. Tujuan dari SCM adalah untuk
meminimalkan biaya, meningkatkan keuntungan, memperbaiki kinerja, dan memberi
nilai tambah untuk bersaing. Sesuai dengan kemajuan dewan pabrikasi, SCM
mempunyai 3 tujuan bisnis:
a. Memperoleh produk yang benar pada tempat yang
tepat dengan biaya serendah mungkin.
b. Menjaga persediaan serendah mungkin dengan
tetap dapat melayani konsumen sebaik mungkin.
c. Mengurangi waktu pesanan. SCM merupakan operasi
yang sederhana dan lebih cepat, seperti pengiriman bahan baku yang dibutuhkan
untuk diproses.
EDI melibatkan pertukaran
dokumen bisnis secara elektronik melalui jaringan komputer antara perusahaan.
Data dalam dokumen transaksi bisnis (Misal: pesanan pembelian, invoice,
dan nota pengiriman) dipertukarkan antara komputer perusahaan secara elektronik
menggunakan format dokumen standar. Biasanya software EDI digunakan
untuk mengkonversikan format dokumen perusahaan ke dalam format EDI standar
industri kebanyakan dan protokol internasional. Sehingga EDI adalah contoh proses
EC yang cukup kompleks.
EDI membatasi pencetakan,
surat-menyurat, pemeriksaan, dan jumlah salinan dokumen bisnis untuk ditangani
oleh beberapa pegawai. Juga karena format dokumen adalah standar, keterlambatan
yang disebabkan oleh surat atau komunikasi telepon antara perusahaan dapat
dikurangi secara drastis. Beberapa keuntungan EDI berakibat pengurangan kertas,
biaya kirim, dan biaya pengawai; aliran transaksi lebih cepat; memperkecil
kesalahan; meningkatkan produktivitas; menunjang kebijaksanaan persediaan tepat
waktu; dan mengurangi tingkat persediaan. Contoh: RJR Nabisco membutuhkan biaya
$70 untuk memproses pesanan pembelian menggunakan sistem lama, menurun menjadi
kurang dari 1$ setelah menggunakan EDI (O’Brien, 1999:334).
2.5 PEMBAYARAN ELEKTRONIK DAN KEAMANANNYA
Pembayaran produk dan
pelayanan yang dibeli adalah langkah nyata yang penting
sekali dalam pemrosesan transaksi EC. Tetapi
proses pembayaran elektronik tidak sederhana, sebab orang-orang di lingkungan
transaksi elektronik yang tidak diharapkan berada di antara sistem jaringan
komputer pembeli dan penjual juga ikut tertarik, untuk itu keamanan harus
diperhatikan. Proses pembayaran EC merupakan proses yang komplek, sebab
macam-macam pilihan kartu debet atau kredit, dan lembaga keuangan atau
perantara yang mungkin menjadi bagian dalam proses. Untuk itu macam-macam
sistem pembayaran elektronik telah berkembang melampaui waktunya. Sistem
pembayaran baru dikembangkan dan diuji keamanan dan tantangan secara teknik
dari EC melalui internet.
Sistem Electronic Funds
Transfer (EFT) adalah bentuk dari sistem EC yang penting dalam perbankan
dan pedagang eceran. Sistem EFT menggunakan bermacam-macam teknologi informasi
untuk mendapatkan dan memproses uang dan transfer kredit antara bank dan
konsumennya. Sebagai contoh: jaringan per-bank-kan mendukung kasir di bank dan Automated
Teller machines (ATM). Bank mungkin juga mendukung pelayanan pembayaran
lewat telepon, yang mengijinkan konsumen bank untuk menggunakan telepon
konsumen sebagai terminal untuk membayar rekening secara elektronik. Sebagai
tambahan wide area network mungkin menyambungkan terminal Point Of
Sale toko penjual eceran dengan sistem EFT bank. Pasar ini memungkinkan
konsumen menggunakan kartu debet/kredit untuk membayar, dalam rangka menunjang
penjualan eceran.
“One of the most visible and contentious topics in
internet commerce today is the security of internet transactions. While the
technical difficulties may be soluble, a less obvious problem is how to define
standard to let all consumers and merchants do business with each other while
satisfying security requirements of the financial institutions involved”
(O’Brien, 1999:336). Saat konsumen membeli secara On-line lewat internet,
informasi kartu kredit konsumen tidak kebal terhadap penyergapan oleh sniffer
jaringan, perangkat lunak dengan mudah mengenal format nomor kartu
kredit. Beberapa dasar
pengukur keamanan digunakan untuk menyelesaikan masalah keamanan:
(1) Encrypt data yang
dikirimkan antara konsumen dan penjual.
(2) Encrypt data yang
dikirimkan antara konsumen dan perusahaan yang diberi hak transaksi
kartu kredit.
(3) Menjaga kepekaan informasi off-line.
Sebagai contoh, beberapa perusahaan menggunakan metode
keamanan yang dikembangkan oleh Netscape adalah Secure Socket Layer (SSL),
untuk mengotomatisasi penyandian data yang dikirim antara Web Browser konsumen
dengan server pedagang. Dimana informasi peka masih tidak kebal
kesalahan saat dikembalikan dari sandi, sehingga pendekatan dompet digital
seperti system pembayaran CyberCash perlu dikembangkan. Pada metode ini,
perlu menambahkan perangkat lunak keamanan pada modul Web Browser. Hal
ini memungkinkan Browser menyandikan kartu kredit, sedemikian rupa sehingga
hanya bank yang diberi hak oleh perusahaan
tersebut saja yang bisa melakukan transaksi dengan kartu kredit.
BAB III
KESIMPULAN
Jumlah pengakses internet di
Indonesia baru mencapai sekitar 3% penduduk Indonesia. Persentase tersebut
relatif kecil sekali dibandingkan dengan negara asiapasific yang lain. Padahal
negara asia-pasific harus sudah memasuki pasar bebas pada tahun 2003.
Penggunaan internet untuk keperluan bisnis di Indonesia baru 43%, mengingat
pemain-pemain utama bisnis berusia 45-an ke atas tidak menyadari keuntungan internet
dalam bisnis, sedangkan pengguna internet di Indonesia kebanyakan
dari SLA, yaitu sebesar 46%. Internet dalam bisnis dapat digunakan bukan
hanya sekedar untuk pertukaran informasi, katalog produk, media promosi, dan
surat elektronik saja. Tapi juga bisa digunakan untuk berdialog, berdiskusi,
dan konsultasi dengan konsumen secara online, bulletin boards,
kuesioner elektronik, mailing list. Sehingga konsumen dapat dilibatkan
secara proaktif dan interaktif dalam perancangan, pengembangan, pemasaran, dan
penjualan produk. Pemasaran lewat internet ada 2 metode, yaitu Push
dan Pull Marketing.
Keuntungan yang dapat
diperoleh dari berbisnis lewat internet adalah penghematan biaya
mencapai 35%, pelayanan konsumen mencapai 32%, peningkatkan penghasilan
mencapai 18%, pemasaran mencapai 13%, dan lain-lain mencapai 2%. Sedangkan
keunggulan strategi bisnis dalam memenangkan kompetisi yang dapat diperoleh
adalah komunikasi global dalam bisnis menjadi benar-benar hidup, lebih cepat,
murah, dan mudah; komunikasi interaktif sebagai sarana untuk menunjukkan perhatian
perusahaan kepada konsumennya; menyediakan informasi dan pelayanan sesuai
dengan kebutuhan masing-masing konsumen; mengingkatkan kerja sama antara tim;
EC memungkinkan untuk membuka pasar, produk, atau pelayanan baru; dapat
mengintegrasikan aktivitas di luar dan proses bisnis di dalam perusahaan secara
on-line.
Business-to-Consumer
Commerce adalah aplikasi
EC untuk perusahaan dengan konsumennya, contoh: penjualan eceran pada World
Wide Web. Strategi yang harus diperhatikan dalam Business-to-Consumer
Commerce adalah menarik minat konsumen dan menjaga loyalitas konsumen. Tip
agar Business-to-Consumer Commerce sukses adalah menjaga kesederhanaan,
memberi nilai tambah, memudahkan cara pembelian, menunjukkan sertifikasi
keamanan, menjaga privasi pelanggan, memberikan harga terendah, memudahkan
akses, memberi nomor bebas pulsa, usahakan tepat waktu, memberi jawaban
secepatnya, menggunakan penjawab otomatis, lakukan konfirmasi, memberikan biaya
pengiriman terendah, dan menyertakan garansi kepuasan. Business-to-business Commerce adalah
aplikasi EC untuk perusahaan dengan perusahaan lainnya, contoh: situs pedagang
partai.
Business-to-Business Commerce untuk menunjang Supply Chain Management dan pertukaran
dokumen bisnis secara Electronic Data Interchange. Sistem Electronic
Funds Transfer (EFT) adalah sistem yang mengatur pembayaran transaksi EC. Sistem EFT menggunakan bermacam-macam
teknologi informasi untuk mendapatkan dan memproses uang dan transfer kredit
antara bank dan konsumennya. Secure Socket Layer (SSL), untuk mengotomatisasi penyandian data
(nomor kartu kredit dan nilai pembayaran) yang dikirim antara Web Browser
konsumen dengan server pedagang. Metode ini masih bisa dibobol oleh sniffer,
untuk itu dikembangkan Secure Electronic Transaction (SET) adalah
standar keamanan pembayaran elektronik yang merupakan pengembangan dompet
digital cybercash. Pada metode ini perangkat lunak EC menyandikan digit
amplop berisi pembayaran detil untuk setiap transaksi.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Cronin, Mary. Doing More
Business on the Internet. 2nd ed. New
York: Van Nostrand Reinhold. 1995.
2. Cronin, Mary. Global Advantage
on the Internet. New York:
Van Nostrand Reinhold. 1996
3. Grow, Kathleen. “Risk vs. Opportunity.”
Computerworld. 1997.
4. Kalakota, Ravi,
and Andrew. Frontiers of Electronic Commerce. Reading, MA:
Addison-Wesley. 1996
5. Kasali,
Rhenald. “Peluang Pasar di Internet
Sangat Besar.” DotCOM. 1999.
6. Kasali,
Rhenald. “Peluang Pasar e-Commerce dan Bagaimana Menyiasatinya.” Makalah Seminar Sukses
Berbisnis di era Internet: Kiat Membangun Situs Web yang Populer.
Hyatt Regency, Surabaya. 2000.
7. Kastner,
Peter, and Christoper Stevens. Electronic Commerce:
A True Challenge for IT Manager. In “Enterprise Solutions:
Electronic Commerce,” Computerworld. 1997.
8. O’Brien, James A. Management
Information System: Managing Information Technology in the Internetworhed
Enterprise, Fourth Edition, United
States: Irwin Mc.Braw-Hill. 1999.
9. Yuhefizar. 10 Jam Meng. Internet,
Teknologi, dan Aplikasi. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar